oleh

Gubernur Anwar Hafid Hadiri Natal Oikumene 2025 : Semoga Berkat untuk Sulteng Nambas

-Berita-10 Dilihat
banner 468x60

Gubernur Sulawesi Tengah Dr.H.Anwar Hafid,M.Si berharap Perayaan Natal Oikumene Tahun 2025 menjadi sumber berkat bagi kehidupan masyarakat dan pembangunan daerah menuju Sulawesi Tengah yang maju, berkelanjutan atau Sulteng Nambaso.

Harapan tersebut disampaikan Gubernur Anwar Hafid saat menghadiri Perayaan Natal Oikumene Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan KORPRI Sulawesi Tengah yang digelar di Hotel Best Western Plus Coco, Palu, pada Senin malam (22/12/2025).

banner 336x280

Perayaan Natal yang mengusung tema “Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga” itu berlangsung khidmat dan dihadiri unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pimpinan perangkat daerah, aparatur sipil negara, serta umat Kristiani di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Gubernur Sulawesi Tengah dr.Reny A. Lamadjido,Sp.PK,M.Kes, Ketua TP PKK Provinsi Sulawesi Tengah Ir.Hj.Sry Nirwanti Bahasoan, anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Pengurus Korpri Sulteng, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah Zainal Abidin, Pengurus Besar Alkhairaat/Panglima Garda Alkhairaat, serta unsur forum komunikasi antarumat beragama.

Dalam sambutannya, Gubernur Anwar Hafid menegaskan bahwa nilai-nilai religius harus menjadi fondasi utama dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, terang gubernur, berkomitmen menjadikan nilai keagamaan sebagai payung dalam seluruh aktivitas sosial dan pembangunan melalui program Berani Berkah.

“Hidup ini penuh dengan nilai. Jika nilai religius dijadikan landasan dalam kehidupan masyarakat, maka keberkahan akan hadir, baik dalam kehidupan keluarga maupun dalam pembangunan daerah,”ujarnya.

Menurutnya, kehidupan dan daerah yang diberkahi ditandai dengan selalu adanya jalan keluar di tengah berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat.

“Tidak ada manusia yang hidup tanpa masalah. Namun kehidupan yang diberkati adalah ketika setiap masalah selalu disertai jalan keluar,”tuturnya.

Beliau juga menekankan pentingnya pemahaman agama yang luas sebagai kunci terciptanya toleransi dan moderasi beragama di tengah keberagaman masyarakat Sulawesi Tengah.

Ia menilai, semakin luas pemahaman seseorang terhadap ajaran agamanya, maka semakin terbuka dan moderat sikapnya dalam kehidupan sosial. Sebaliknya, pemahaman yang kurang berpotensi melahirkan sikap intoleran.

Ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan agama sebagai sarana pemersatu dalam membangun Sulawesi Tengah.

“Dengan pemahaman yang luas, tidak ada perbedaan di antara manusia. Semua bersaudara di hadapan Tuhan. Inilah semangat yang harus kita rawat demi Sulteng yang damai dan diberkahi,”pungkasnya.

*Biro Administrasi Pimpinan*Rahman

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *